PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DENGAN SENI TARI
- 23 Juni 2022
- Posted by Operator Diskominfo
- Artikel
- 267 kali dibaca
Sejak 16 Maret 2020 lalu, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah menggelar kegiatan belajar-mengajar secara daring, atau dikenal dengan singkatan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Hal ini adalah salah satu usaha untuk mengatasi penyebaran virus Corona (COVID-19).
Selama PJJ tentu banyak hambatan tersendiri bagi dunia Pendidikan dalam mengembangakan serta meningkatkan kreativitas anak didiknya. Karena pada dasarnya pembelajaran tatap muka memberikan pengalaman pembelajaran terbaik yang tidak bisa digantikan total oleh PJJ. Ditambah lagi, pembelajaran secara daring belum bisa sepenuhnya menunjang kreativitas anak.
Banyak hal-hal yang tidak bisa diraih dalam pembelajaran secara daring, unsur-unsur metakognitif yang tidak bisa diraih dengan maksimal, emosional bonding antara guru dan muridnya, karakter building dan tentunya kreativitas yang hanya dapat diasah di lingkungan sekolah.
Dan setelah hampir dua tahun dihadapkan pada situasi pandemi, akhirnya pemerintah memberlakukan kembali pembelajaran tatap muka. Hal ini dapat dimanfaatkan bagi tenaga pendidik untuk membangun kembali dan meningkatkan kreativitas anak salah satunya dengan seni tari.
Dalam salah satu jurnal yang berjudul “Studi Literatur Tentang Kreativitas Anak Dalam Pembelajaran Seni Tari Jaipong Melalui Startegi Belajar Sambil Bermain”, juga dikatakan bahwa terdapat peningkatkan kreativitas anak usia dini melalui pembelajaran seni tari dengan strategi belajar sambil bermain pada anak usia dini dengan gerak motorik baik gerak motorik kasar maupun gerak motorik halus.
Dengan begitu, penyelenggaraan pentas seni tari dapat menjadi salah satu pilihan yang bisa dilakukan dalam memanfaatkan situasi post-covid yang berangsur pulih, sekaligus bentuk seremonial momen kebangkitan dunia pendidikan khususnya di bidang kesenian.
Sumber:
VOL. 1 NO. 2 (2020): JOURNAL OF EARLYCHILDHOOD EDUCATION (JOEE)
2023
12022
52020
1
